ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB BISNIS
Oleh: Munif Kholifah Sulistiyoningrum
A. Alasan Perlunya Mencermati Lingkungan Sosial
Sesuatu yang abadi di muka bumi ini adalah perubahan. Perubahan termasuk melanda berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh perubahan adalah kegiatan bisnis.
Perubahan lingkungan bisnis dari berbagai aspek adalah hal yang harus dicermati oleh para pemimpin perusahaan (baik sebagai CEO ataupun sebagai entrepreneur). Perubahan bisnis dapat menjadi peluang atau tantangan. Survival dan growth perusahaan sangat tergantung pada kecermatan mengamati perubahan dan ketepatan memanfaatkan perubahan.
Perubahan lingkungan bisnis menuntut adanya berbagai perubahan di dalam organisasi bisnis. Perubahan lingkungan bisnis akan merubah visi perusahaan. Perubahan visi tersebut selanjutnya akan merubah misi perusahaan. Perubahan misi tersebut menuntut adanya perubahan “share values”.
Semua perubahan tersebut diatas akan mempengaruhi keseluruhan organisasi perusahaan. Berbagai perubahan dalam organisasi perusahaan adalah :
1. Strategi
2. Struktur
3. Sistem
4. Staf
5. Skill
6. Style
Bersama dengan Shared-values ke enam S tersebut di atas harus saling berinteraksi harmonis dan sinergi. Perusahaan demikianlah yang memiliki kemampuan kompetitif.
B. Aspek Perubahan Sosial Yang Perlu Dicermati
Perubahan yang perlu dicermati, khususnya dalam hal perubahan sosial adalah perubahan mulai dari yang bersifat lokal, nasional, maupun global. Perubahan dalam aspek global seperti yang diprediksi oleh dua orang ahli masa depan (futurologis), John Naisbitt dan Patricia Aburdene dalam bukunya yang berjudul Megatrends dan Megatrends 2000 dapat memberikan implikasi berubahnya lingkungan sosial. Selanjutnya perubahan ini akan mempengaruhi “survival” dan “growth” suatu perusahaan, selain memberikan peluang bagi timbulnya bisnis baru.
Menurut Naibitt dan Aburdene perubahan global dalam tahun 1980an dan 1990an adalah seperti berikut :
Perubahan tahun 1980
1. Masyarakat Industri ke masyarakat Informasi
2. Tehnologi High Tough/High Tech
3. Perekonomian Nasional ke perekonomian Dunia
4. Jangka pendek ke jangka panjang
5. Sentralisasi ke Desentralisasi
6. Bantuan Kelembagaan ke Swakarsa
7. Demokrasi Perwakilan ke Demokrasi Partisipasi
8. Hirarki ke jaringan kerja (Networking)
9. Perkembangan bisnis bergeser dari Utara ke Selatan
10. Pilihan terbatas ke banyak pilihan
Perubahan pada tahun 2000 an
1. Perelonomian dunia mengalami boom pada tahun 1990
2. Renaisance di bidang seni
3. Munculnya pasar-bebas sosialis
4. Gaya hidup internasional dan nasionalisme kebudayaan
5. Swastanisasi Negara Kesejahteraan
6. Bangkitnya Negara Kesejahteraan
7. Bangkitnya Kawasan Lingkar Pasifik
8. Dasa Warsa kemimpinan wanita
9. Abad biologi
10. Kebangkitan Agama di Millenium Baru
11. Kejayaan Individu
Keberlanjutan (substainability) dan perkembangan suatu institusi bisnis sangat ditentukan oleh kemampuan untuk memahami dan memanfaatkan berbagai informasi seperti yang dikemukakan diatas bagian saling mempengaruhi dari tingkat nasional sampai tingkat lokal. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik perubahan di tingkat nasional maupun internasional akan mempengaruhi kegiatan bisnis. Pengaruh tersebut dapat bersifat langsung maupun tidak langsung, tergantung pada besar dan luasnya skala bisnis.
Informasi sosial adalah salah satu aspek informasi yang perlu dipahami. Informasi sosial dalam tulisan ini adalah segala sesuatu perubahan sosial dan dampak sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi, tehnologi, komunikasi, agama, dll. Kegiatan bisnis ikut mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat. Sebaliknya kegiatan bisnis sangat dipengaruhi oleh perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik level lokal nasional, maupun Internasional.
Tulisan ini secara ringkas mencoba membahas kedua hal ini. Pembahasan dimulai dengan melihat bagaimana bisnis mempengaruhi perubahan sosial, dan setelah itu pembahasan akan melihat hal sebaliknya, yaitu bagaimana perubahan sosial akan mempengaruhi kegiatan bisnis. Kedua hal ini saling mempengaruhi secara sirkuler, sehingga sulit untuk memisahkan keterkaitan secara jelas, mana yang merupakan penyebab dan mana yang merupakan akibat.
SALING PENGARUH ANTARA KEGIATAN BISNIS DAN PERUBAHAN SOSIAL
Kegiatan bisnis adalah salah satu aspek kegiatan pembangunan yang amat luas dimensinya. Salah satunya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam kegiatan produksi, baik produksi bahan mentah, setengah jadi, dan barang jadi, maupun produksi jasa yang sifatnya intangible. Di dalam proses produksi terjadi pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya modal, dan sumber daya manusia. Selain itu kegiatan bisnis tidak terlepas dari kegiatan menjual barang yang telah diproduksi tersebut untuk memperoleh keuntungan.
Kegiatan memproduksi dan memasarkan ini melibatkan banyak kegiatn lain yang saling kait mengait. Upaya untuk mem[eroleh bahan mentah menyebabkan terjadinya ekspansi perdagangan yang seringkali diikuti oleh kegiatan politik dan militer. Pada zaman dahulu, untuk memperoleh komoditi perdagangan, pedagang dari daratan Eropa datang ke negara penghasil bahan mentah. Semula mereka datang untuk berdagang, tetapi kemudian berkembang menjadi penjajahan demi terjaminnya sumber komoditi perdagangan. Penjajahan Belanda atas Indonesia yang berlangsung sekitar 350 tahun adalah contoh bagaimana kegiatan bisnis telah terkait dengan kegiatan politik dan militer. Di masa kinipun hal yang hampir serupa juga terjadi. Demi memperoleh kelangsungan sumber minyak bumi, negara blok kapitalis dengan segala upaya untuk menciptakan konflik di negara Timur Tengah. Bila konflik terjadi antara negara Timur Tengah, negara Kapitalis datang sebagai juru selamat. Konflik Timur Tengah yang berupa Perang Teluk adalah contoh bagaimana keterkaitan antara ekonomi, politik dan militer. Kehadiran sebagai juru selamat ini berlangsung lama seperti yang sekarang terjadi akibat perang Teluk. Kekuatan militer Amerika Serikat tetap bercokol di Saudi Arabia demi manjaga kelangsungan mengalirnya minyak bumi dari Timur Tengah.
Perubahan sosial yang taerjadi di dunia ketiga, khususnya Indonesia, adalah salah satu akibat dari kegiatan ekonomi negara kapitalis. Ekonomi kapitalis menuntut adanya sistem nilai seperti efisiesi kerja, kemauan untuk bekerja keras agar orang terus berproduksi. Selanjutnya sistem kapitalis menumbuhkan semangat untuk membeli dengan berbagai cara strategi pemasaran agar sifat konsumeristik dapat ditumbuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar